"Ingatan Jiwa" Hal.14 : Perjalanan
Lanjutan dari "Ingatan Jiwa" Hal.13 : Saatnya Untuk Pergi
Semakin lambat
Semakin silau
Tapi tidak kurasakan lelah
Zaki, yang masih memiliki darah dan daging
Merasakan lelah tentu saja
Di dunia yang sudah hancur ini
Tanaman dan air jarang sekali terlihat
Dan tubuh tetap meneteskan keringat
Aku bisa mendengar hembusan nafasnya
"Kamu ga apa-apa ?"
"Ga apa"
"Coba minum dulu. Kalo kamu pingsan, nanti aku juga yang repot"
"Beneran, ga apa"
Dan orang ini keras kepalanya sama seperti dulu
Aneh, aku ingat siapa orang ini
Bagaimana sifatnya ketika dulu kami masih satu sekolah
Tapi aku tidak ingat, bagaimana dia memanggilku ?
"Hmm..."
"Kenapa H ?"
"Kok rasanya kurang enak juga ya panggilan itu..."
"Kamu yang minta"
"Ganti aja deh"
"Maunya apa ?"
Aduuh... apa ya ?
Aku tahu kalau aku ini Hantu
kalau begitu...
"Hant aja gimana ?"
"Hant ? Haunt ? Apa kau ini ? Hantu ? Mau mencoba menakut-nakuti ?"
"Ya, aku hantu"
"Ya udah. Aku panggil Hantu saja ya"
Ya ampun...
Apa orang ini tidak punya rasa takut terhadap hal gaib ?
Di mimpinya tadi dia tampak takut
"Kamu ga takut hantu ?"
"Ga juga. Kenapa ?"
"Tapi di dalam mimpimu kamu tampak takut"
Dia berhenti berjalan
"Kamu melihat mimpiku ?"
"Ya... kita memimpikan hal yang sama"
"Apa kamu mahluk yang terkurung di sel itu ?"
"Dalam mimpi itu, ya"
Keadaan diam sejenak
Aku khawatir dia akan membuang kacamata canggih ini jauh-jauh
Lalu meninggalkanku sendirian
"Oh, baguslah. Aku ga perlu khawatir kalo gitu"
"Kok bisa ?"
"Karena kamu terkurung. Oke, jadi aku harus panggil kamu apa ? Ghast ? Ghost ? Souly ? Atau Prisoner ?"
"Ga ada yang lain ?"
Zaki mulai berjalan lagi
sama pelannya dengan yang tadi
"Hmm... karena kamu masuk mimpi orang seenaknya, Incubus aja gimana ?"
"Tapi itu nama setan"
"Hmm... masuk dalam mimpi artinya masuk dalam pikiran... Mind ! Aku panggil Mind !"
"Mind... oke. Keren juga"
AH
Akhirnya dapat nama yang bagus
Ngomong-ngomong...
Rasanya ada yang kurang
Di jalan ke warnet tadi,
Banyak sekali Hantu berkeliaran
Entah dari mana mereka
Dan Zaki bisa melawan mereka
Walaupun itu agak menyiksa
Tapi sekarang, sepi...
"Haaaaaaahhhh !!?"
ah, baru aja diomongin...
Zaki langsung berteriak
Di depan, sudah terlihat
Sosok-sosok Hantu
Muncul entah darimana
"Apaan itu !?"
"Selamat, Zaki. Anda baru saja melihat yang dinamakan Hantu"
"Hantu !?"
"Kalau kamu selama ini merasakan ada yang menyentuhmu, tapi tidak terlihat. Ya... itulah mereka"
Ini menarik
Aku dan Zaki melihat hal yang sama
Sebelumnya dia tidak dapat melihat hantu
Dan sekarang, dia sudah melihat kejutan
Sebenarnya apa ini ?
"Terus sekarang harus gimana !?"
"Biasanya gimana ?"
"Ga tau !!"
"Lawan !! Pakai pedang hitam mu itu !!"
Zaki tampak bingung
Terlihat dari pergerakan matanya
Matanya bergerak kemana-mana
Lalu terlihat tangannya
Sudah menggenggam gagang pedang hitam yang selalu dibawanya
"Pakai ini ?"
"Iya !"
Para Hantu itu mulai mendekat
"Caranya ?"
"Lah ? Biasanya kamu gimana ?"
Tangan para Hantu itu kosong
"Aku ga tau !!"
"Kamu bisa bikin pedang dari batang hitam itu kan ?"
Tangan kosong itu, sekarang memiliki cakar
"Pedang ? Tapi waktu itu aku cuma ngebayangin, akan terjadi sesuatu terhadap benda ini !"
"Kalau begitu coba itu sekarang !!"
Para Hantu menerjang ke sini !!
Cakar mereka sudah dekat dengan kepala kami
"Ayo !! Zaki !!"
Zaki memejamkan mata
Kami tak melihat apapun
Tetapi tiba-tiba
Tangan yang bercakar itu putus
bukan hanya satu hantu
Semuanya
Mereka semua mundur
Memegang tangannya yang sudah terpotong
Tampak kesakitan
Zaki melihat ke arah tangannya yang tadi memegang batang hitamnya
Benda itu sudah berubah menjadi sesuatu
Sesuatu itulah yang memotong tangan Hantu-hantu itu
"Itu..."
Aku sendiri tidak menyangka
"Berubah"
Zaki pun baru pertama melihatnya
Benda itu
Bukanlah pedang yang berbentuk tak beraturan
Sekarang bentuknya rapih, mulus
Tajam di bagian ujung-ujungnya
"Sabit..."
"Scythe"
Bersambung ke "Ingatan Jiwa" Hal.15 : Sabit Hitam
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Semakin lambat
Semakin silau
Tapi tidak kurasakan lelah
Zaki, yang masih memiliki darah dan daging
Merasakan lelah tentu saja
Di dunia yang sudah hancur ini
Tanaman dan air jarang sekali terlihat
Dan tubuh tetap meneteskan keringat
Aku bisa mendengar hembusan nafasnya
"Kamu ga apa-apa ?"
"Ga apa"
"Coba minum dulu. Kalo kamu pingsan, nanti aku juga yang repot"
"Beneran, ga apa"
Dan orang ini keras kepalanya sama seperti dulu
Aneh, aku ingat siapa orang ini
Bagaimana sifatnya ketika dulu kami masih satu sekolah
Tapi aku tidak ingat, bagaimana dia memanggilku ?
"Hmm..."
"Kenapa H ?"
"Kok rasanya kurang enak juga ya panggilan itu..."
"Kamu yang minta"
"Ganti aja deh"
"Maunya apa ?"
Aduuh... apa ya ?
Aku tahu kalau aku ini Hantu
kalau begitu...
"Hant aja gimana ?"
"Hant ? Haunt ? Apa kau ini ? Hantu ? Mau mencoba menakut-nakuti ?"
"Ya, aku hantu"
"Ya udah. Aku panggil Hantu saja ya"
Ya ampun...
Apa orang ini tidak punya rasa takut terhadap hal gaib ?
Di mimpinya tadi dia tampak takut
"Kamu ga takut hantu ?"
"Ga juga. Kenapa ?"
"Tapi di dalam mimpimu kamu tampak takut"
Dia berhenti berjalan
"Kamu melihat mimpiku ?"
"Ya... kita memimpikan hal yang sama"
"Apa kamu mahluk yang terkurung di sel itu ?"
"Dalam mimpi itu, ya"
Keadaan diam sejenak
Aku khawatir dia akan membuang kacamata canggih ini jauh-jauh
Lalu meninggalkanku sendirian
"Oh, baguslah. Aku ga perlu khawatir kalo gitu"
"Kok bisa ?"
"Karena kamu terkurung. Oke, jadi aku harus panggil kamu apa ? Ghast ? Ghost ? Souly ? Atau Prisoner ?"
"Ga ada yang lain ?"
Zaki mulai berjalan lagi
sama pelannya dengan yang tadi
"Hmm... karena kamu masuk mimpi orang seenaknya, Incubus aja gimana ?"
"Tapi itu nama setan"
"Hmm... masuk dalam mimpi artinya masuk dalam pikiran... Mind ! Aku panggil Mind !"
"Mind... oke. Keren juga"
AH
Akhirnya dapat nama yang bagus
Ngomong-ngomong...
Rasanya ada yang kurang
Di jalan ke warnet tadi,
Banyak sekali Hantu berkeliaran
Entah dari mana mereka
Dan Zaki bisa melawan mereka
Walaupun itu agak menyiksa
Tapi sekarang, sepi...
"Haaaaaaahhhh !!?"
ah, baru aja diomongin...
Zaki langsung berteriak
Di depan, sudah terlihat
Sosok-sosok Hantu
Muncul entah darimana
"Apaan itu !?"
"Selamat, Zaki. Anda baru saja melihat yang dinamakan Hantu"
"Hantu !?"
"Kalau kamu selama ini merasakan ada yang menyentuhmu, tapi tidak terlihat. Ya... itulah mereka"
Ini menarik
Aku dan Zaki melihat hal yang sama
Sebelumnya dia tidak dapat melihat hantu
Dan sekarang, dia sudah melihat kejutan
Sebenarnya apa ini ?
"Terus sekarang harus gimana !?"
"Biasanya gimana ?"
"Ga tau !!"
"Lawan !! Pakai pedang hitam mu itu !!"
Zaki tampak bingung
Terlihat dari pergerakan matanya
Matanya bergerak kemana-mana
Lalu terlihat tangannya
Sudah menggenggam gagang pedang hitam yang selalu dibawanya
"Pakai ini ?"
"Iya !"
Para Hantu itu mulai mendekat
"Caranya ?"
"Lah ? Biasanya kamu gimana ?"
Tangan para Hantu itu kosong
"Aku ga tau !!"
"Kamu bisa bikin pedang dari batang hitam itu kan ?"
Tangan kosong itu, sekarang memiliki cakar
"Pedang ? Tapi waktu itu aku cuma ngebayangin, akan terjadi sesuatu terhadap benda ini !"
"Kalau begitu coba itu sekarang !!"
Para Hantu menerjang ke sini !!
Cakar mereka sudah dekat dengan kepala kami
"Ayo !! Zaki !!"
Zaki memejamkan mata
Kami tak melihat apapun
Tetapi tiba-tiba
Tangan yang bercakar itu putus
bukan hanya satu hantu
Semuanya
Mereka semua mundur
Memegang tangannya yang sudah terpotong
Tampak kesakitan
Zaki melihat ke arah tangannya yang tadi memegang batang hitamnya
Benda itu sudah berubah menjadi sesuatu
Sesuatu itulah yang memotong tangan Hantu-hantu itu
"Itu..."
Aku sendiri tidak menyangka
"Berubah"
Zaki pun baru pertama melihatnya
Benda itu
Bukanlah pedang yang berbentuk tak beraturan
Sekarang bentuknya rapih, mulus
Tajam di bagian ujung-ujungnya
"Sabit..."
"Scythe"
Bersambung ke "Ingatan Jiwa" Hal.15 : Sabit Hitam
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Agak bingung pas tentang mimpi -.-
BalasHapusTapi keren loh, mau dijadiin novel ato gimana nih?
Ahaha Makasih :D
BalasHapusNiat buat dijadikan novel sih ada... Tapi gaya nulisnya bakal diganti ke sudut pandang orang ketiga
Sudah baca dari Awal ?
Kalo baca dari awal, insyaAllah ga akan bingung :D