"Ingatan Jiwa" Hal.13 : Saatnya Untuk Pergi

Lanjutan dari "Ingatan Jiwa" Hal.12 : Tempat Tersembunyi

"Halo ?"

Siapa aku !?
Mengapa aku...
Ah !!
Aku tidak ingat !!
Apa aku bahkan punya nama !?

"Ah... pokoknya aku teman kalian..."

Aku ingat itu
Kami bermain bersama
Berkarya bersama
Belajar bersama
Dan ketika mereka memanggilku...

Aku tidak ingat...
Bagaimana mereka memanggilku...!?

"Tapi tolong sebutin nama ! Aku paling ingat sama temen-temen SMA ! Plis !"

Sial !
Aku tidak bisa ingat namaku sendiri !!
Harus bagaimana sekarang...!?

"Ah... lupakan bagian itu, Zak... mungkin aku bukan teman SMA mu"

Untuk sekarang, aku kabur dulu

"Tapi aku bukan musuh. Percayalah."

"Oke aku percaya."

Bagus

"Tapi kamu tetap harus punya panggilan"

Tidak

Ayolah...

"Ah... panggil aja aku 'H'.... ya... huruf H"

"H ?"
terdengar dengan jelas, dia heran

"Panggilannya H katanya Dam"
Zaki memberi infonya
Adam berbicara lagi dengannya

"Hush ! Bukan Hentai ! Sembarangan !"
ah.... itu juga terdengar

"Ehm.... Zaki, kamu ingin pergi ke Ligo Atlantis... iya kan ?"
sekarang, biar kita mulai percakapan yang normal

"Kok tahu ?"
Pandanganku mulai berubah
Zaki bergerak rupanya
Adam ada di sampingnya sekarang
Mereka duduk di sebuah kursi

"Aku sudah mengawasimu sejak 3 jam lalu"
"Oh, iya kamu tahu jalan ke sana !?"
"Aku pernah ke sana"

Dia diam sejenak

"Bisa antarin ke sana ? Lewat jalan yang kamu tahu aja"
"Andaikan aku tahu jalan, Zak... aku kesana lewat jalan 8 tahun lalu. Dan itu juga bukan jalan biasa. Aku ga yakin apa jalan itu masih ada atau engga"
"Gapapa. Aku harus ke sana"
"Mau apa kamu ke sana ?"
"Kalo kamu mau anterin, aku kasih tau"
"Oke, aku anterin. Tapi kamu harus selalu pake kacamata ini--"
"Whaaat ?? Itu memalukan!"
"Pokoknya harus. Dan kasih tau alasanmu ke sana. Nanti"
"Ah... Tapi kacamatanya kan harus dicolokin ke USB... kalau harus bawa ini ga akan ada USB"

Hah ? Jadi daritadi masih dicolok ke USB ?
Kalau begitu....

"Coba kamu cabut"
"Gapapa nih ?"
"coba aja"

Dia berjalan, menuju komputer
Dan benar, USB di sana terpasang oleh sesuatu yang memiliki kabel panjang
Lalu dia cabut
...
...
...
Tidak apa-apa
Aku masih bisa melihat

"Kamu dengar--"
"Waaaa !!"

...kagetnya gampang sekali.

"Tidak masalah. Aku masih bisa melihat, dan mendengar apapun dari mic. Dan kamu juga masih bisa mendengarku kan ?"
"Iya iya."
"Nah, kalau begini gampang. Selama kamu pakai kacamatanya, aku bisa jadi guide kamu"

Dia diam sebentar

"Ah... tapi kalau rusak aku ngga tanggung jawab"
"Ya kalo kacamata ini rusak, kita ga akan bisa komunikasi. Dan mungkin kamu akan tersesat."

Terlihat dari pengelihatanku
Mata Zaki bergerak ke bawah lalu ke atas lagi
Dia mengangguk
Aku melihat apa yang dia lihat

Dia berjalan
mengambil beberapa perlengkapannya
Lalu berdiri di pintu warnet

"Oke Dam aku pergi dulu"
katanya
Aku dapat melihat Adam berbicara
Tapi tidak mendengarnya

"Ke Ligo Atlantis. Si H ini yang nge-guide"
Adam berbicara lagi
"Oke, kamu juga jaga diri"

Zaki balik badan
Tapi sebelum dia melangkah keluar
Dia melihat ke belakang

"Aku baru sadar Dam"
"Kamu gendut sekarang"

Lalu dia melangkah pergi dari warnet itu

Sok keren




Bersambung ke "Ingatan Jiwa" Hal.14 : Perjalanan
*semua cerita di post ini adalah fiksi

Komentar

Postingan Populer