"Ingatan Jiwa" Hal.5 : Kembali ke Garis Start
Lanjutan dari "Ingatan Jiwa" Hal.4 : Berjalan Tanpa Arah
Aku sudah menyebrang lautan
Tanpa perahu atau alat lainnya
Aku melihat dasarnya dengan jelas
Banyak retakan dimana-mana
Dan mungkin, beberapa gunung berapi menjadi aktif
Seharusnya, itu mempengaruhi daratan
Dengan tsunami atau semacamnya
Dan dugaanku benar
Aku sudah sampai di suatu kota
Kota yang hancur
Gedung-gedung tinggi
Sekarang hanya menjadi reruntuhan
Banyak sampah elektronik dimana-mana
Dan bangkai binatang
Serta bangkai manusia
Walaupun aku tidak bisa mencium baunya
Tapi masih bisa kurasakan
Betapa menjijikkannya tempat ini
Dunia sudah hancur
Bersama dengan hancurnya Sang Kunci Bumi
Kucoba telusuri lebih dalam
Tidak hanya gedung yang hancur
Tetapi retakan-retakan ada di tanah
Menghancurkan seluruh jalanan
Tidak heran, kalau aku tidak melihat kehidupan di sini
Lalu aku tiba di suatu tempat
Di sekelilingku, aku hanya melihat reruntuhan dan sampah
Tapi tampaknya aku kenal reruntuhan gedung di depanku ini
Di dekatnya
Ada 2 batang pohon yang telah tumbang
Menyilang, seakan melindungi sesuatu
Reruntuhan bangunan ini
Adalah sekolahku
Kucoba mencari bekas perpustakaannya
Itulah tempat dimulainya petualangan ini
Dimulai dari sebuah buku hitam
Dan hilangnya Novia
Yang sekarang sudah kutemukan
Tapi tak diketahui apa maunya
Ah-ha
Ini dia
Perpustakaan
Aku bisa tahu, melihat dari salah satu buku yang kebetulan kutemukan
Karena aku bisa menembus dinding sekarang
Aku bisa melihat-lihat apa yang ada di balik reruntuhan ini
Salah satunya adalah buku-buku yang pernah kubaca di perpustakaan
Ternyata, tempatku berpijak saat ini
Adalah Bandung
Keadaannya sudah sangat parah
Tak ada lagi gedung tinggi yang biasa kulihat
Aku berdiri di atas reruntuhan perpustakaan
Dan melihat sekeliling
Di sebuah lapangan kosong
Kulihat seseorang
Dikelilingi 4 ekor Hantu
Dan mungkin petualangan baru akan dimulai dari perpustakaaan ini lagi
Bersambung ke "Ingatan Jiwa" Hal.6 : Seorang Kawan dan Senjata
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Aku sudah menyebrang lautan
Tanpa perahu atau alat lainnya
Aku melihat dasarnya dengan jelas
Banyak retakan dimana-mana
Dan mungkin, beberapa gunung berapi menjadi aktif
Seharusnya, itu mempengaruhi daratan
Dengan tsunami atau semacamnya
Dan dugaanku benar
Aku sudah sampai di suatu kota
Kota yang hancur
Gedung-gedung tinggi
Sekarang hanya menjadi reruntuhan
Banyak sampah elektronik dimana-mana
Dan bangkai binatang
Serta bangkai manusia
Walaupun aku tidak bisa mencium baunya
Tapi masih bisa kurasakan
Betapa menjijikkannya tempat ini
Dunia sudah hancur
Bersama dengan hancurnya Sang Kunci Bumi
Kucoba telusuri lebih dalam
Tidak hanya gedung yang hancur
Tetapi retakan-retakan ada di tanah
Menghancurkan seluruh jalanan
Tidak heran, kalau aku tidak melihat kehidupan di sini
Lalu aku tiba di suatu tempat
Di sekelilingku, aku hanya melihat reruntuhan dan sampah
Tapi tampaknya aku kenal reruntuhan gedung di depanku ini
Di dekatnya
Ada 2 batang pohon yang telah tumbang
Menyilang, seakan melindungi sesuatu
Reruntuhan bangunan ini
Adalah sekolahku
Kucoba mencari bekas perpustakaannya
Itulah tempat dimulainya petualangan ini
Dimulai dari sebuah buku hitam
Dan hilangnya Novia
Yang sekarang sudah kutemukan
Tapi tak diketahui apa maunya
Ah-ha
Ini dia
Perpustakaan
Aku bisa tahu, melihat dari salah satu buku yang kebetulan kutemukan
Karena aku bisa menembus dinding sekarang
Aku bisa melihat-lihat apa yang ada di balik reruntuhan ini
Salah satunya adalah buku-buku yang pernah kubaca di perpustakaan
Ternyata, tempatku berpijak saat ini
Adalah Bandung
Keadaannya sudah sangat parah
Tak ada lagi gedung tinggi yang biasa kulihat
Aku berdiri di atas reruntuhan perpustakaan
Dan melihat sekeliling
Di sebuah lapangan kosong
Kulihat seseorang
Dikelilingi 4 ekor Hantu
Dan mungkin petualangan baru akan dimulai dari perpustakaaan ini lagi
Bersambung ke "Ingatan Jiwa" Hal.6 : Seorang Kawan dan Senjata
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Komentar
Posting Komentar