"Kunci Bumi" Hal.35 : Detik-detik Kehancuran
Lanjutan dari "Kunci Bumi" Hal.34 : Kekuatan Dari Joystick
Aku berjalan
Perlahan
Menuju Einka
Akar-akarnya berusaha untuk menyentuhku
Tetapi mereka terbakar begitu menyentuh pelindungku
Menjadi abu, lalu menghilang tanpa sisa
Einka mundur
Kulihat dari wajahnya
Dia tampak takut
Sebuah pohon besar muncul di belakangnya
Sangat besar, melebihi besar hantu raksasa yang muncul sebelumnya
Lalu pohon itu berubah menjadi prajurit bertombak,
dan memegang perisai besar
Perisai besarnya menutupi Einka
Berusaha untuk melindunginya
"Percuma, Kunci Bumi !! Kau tak akan bisa lari kekuatan dari kedua pengawalmu ini !!"
Gawat
Imajinasiku...
Aku membayangkan...
sesuatu
Agar Einka tidak bisa lari dari tempat ini
Sabitku bercahaya lagi
Lebih terang
Tubuhku terasa panas
Dipaksa untuk mengeluarkan sesuatu yang benar-benar diluar kemampuanku
Jantungku berdetak lebih kencang
Semua ototku berkontraksi
Kepalaku sakit
Pandanganku kabur
Dan akhirnya
Kuangkat sabitku
Cukup itu
Dan langit pun berubah menjadi hitam
Bola-bola seperti meteor
Muncul bagaikan hujan
Jatuh ke bagian manapun di tanah ini
Ukurannya sebesar bola meriam
Namun jatuh, dengan cepat
lebih cepat daripada cahaya
Rasanya tubuhku seperti disayat oleh pisau yang sangat tipis
Untuk setiap meteor yang jatuh ke tanah
Rasa sakitnya
Tak tertahankan
Meteor itu menghantam pelindung Einka
Dan seluruh tubuhnya langsung terbakar
Dengan cepat
Einka berusaha melarikan diri
Berlari sekencang-kencangnya
Dan air mata menetes di pipinya
Tapi itu usaha percuma
Dia langsung terkena salah satu bola meteor itu
Lalu hujan meteor berhenti
Aku melompat menuju Einka
dengan kecepatan yang melebihi jurusku sendiri
Kutusukkan pisau sabitku padanya
Lalu energi-energi berkumpul padanya
Memadatkan dirinya
Lalu menimbulkan ledakan yang sangat besar, yang melebihi kekuatan sebuah anti-materi
Menghapus setiap mayat yang ada di tanah ini
Ledakan telah selesai
Di sekelilingku
Hanya tinggal tanah, debu, Fakhri, dan kedua orang berjubah hitam itu
Dan tubuhku terjatuh
Dengan luka di setiap bagiannya
Bersambung ke "Kunci Bumi" Hal.36 : Senyum Yang Hilang
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Aku berjalan
Perlahan
Menuju Einka
Akar-akarnya berusaha untuk menyentuhku
Tetapi mereka terbakar begitu menyentuh pelindungku
Menjadi abu, lalu menghilang tanpa sisa
Einka mundur
Kulihat dari wajahnya
Dia tampak takut
Sebuah pohon besar muncul di belakangnya
Sangat besar, melebihi besar hantu raksasa yang muncul sebelumnya
Lalu pohon itu berubah menjadi prajurit bertombak,
dan memegang perisai besar
Perisai besarnya menutupi Einka
Berusaha untuk melindunginya
"Percuma, Kunci Bumi !! Kau tak akan bisa lari kekuatan dari kedua pengawalmu ini !!"
Gawat
Imajinasiku...
Aku membayangkan...
sesuatu
Agar Einka tidak bisa lari dari tempat ini
Sabitku bercahaya lagi
Lebih terang
Tubuhku terasa panas
Dipaksa untuk mengeluarkan sesuatu yang benar-benar diluar kemampuanku
Jantungku berdetak lebih kencang
Semua ototku berkontraksi
Kepalaku sakit
Pandanganku kabur
Dan akhirnya
Kuangkat sabitku
Cukup itu
Dan langit pun berubah menjadi hitam
Bola-bola seperti meteor
Muncul bagaikan hujan
Jatuh ke bagian manapun di tanah ini
Ukurannya sebesar bola meriam
Namun jatuh, dengan cepat
lebih cepat daripada cahaya
Rasanya tubuhku seperti disayat oleh pisau yang sangat tipis
Untuk setiap meteor yang jatuh ke tanah
Rasa sakitnya
Tak tertahankan
Meteor itu menghantam pelindung Einka
Dan seluruh tubuhnya langsung terbakar
Dengan cepat
Einka berusaha melarikan diri
Berlari sekencang-kencangnya
Dan air mata menetes di pipinya
Tapi itu usaha percuma
Dia langsung terkena salah satu bola meteor itu
Lalu hujan meteor berhenti
Aku melompat menuju Einka
dengan kecepatan yang melebihi jurusku sendiri
Kutusukkan pisau sabitku padanya
Lalu energi-energi berkumpul padanya
Memadatkan dirinya
Lalu menimbulkan ledakan yang sangat besar, yang melebihi kekuatan sebuah anti-materi
Menghapus setiap mayat yang ada di tanah ini
Ledakan telah selesai
Di sekelilingku
Hanya tinggal tanah, debu, Fakhri, dan kedua orang berjubah hitam itu
Dan tubuhku terjatuh
Dengan luka di setiap bagiannya
Bersambung ke "Kunci Bumi" Hal.36 : Senyum Yang Hilang
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Komentar
Posting Komentar