"Kunci Bumi" Hal.27 : Hantu Raksasa vs Juru Kunci Bumi Ligo Atlantis

Lanjutan dari "Kunci Bumi" Hal.26 : Jawaban Kedua

"Jadi sekarang, apa yang harus kita lakukan Fakhri ?"
"Kita harus cepet keluar !" seru Kiki. Kakinya sudah siap melangkah
"Jangan !" Fakhri menghalangi "Ini jarang banget terjadi Ki !! Kalau sembarangan, kita bisa mati !"
"Emang ada apa sih ?"
"Sesuatu... Mungkin para hantu itu !!"

"Hantu ?" tanyaku
"Mahluk hitam itu Fur !" jawab Fakhri
"Hantu ? Kenapa mereka dipanggil hantu ? menurutku lebih tepat monster, mahluk aneh, atau apa..."
"Karena ga sembarangan orang bisa melihatnya Fur !" jawab Fakhri
"Dan kita salah satunya" tambah Kiki

Keren
Jadi serasa kaya Ghostbuster

"Emang seberapa kuat sih hantu yang nyerang itu ?" tanya Kiki
"Aku komandan dari pasukan Ujung Dunia ! Pelindung utama Kunci Bumi ! Aku tidak akan dikalahkan semudah itu !!"

Aku kagum dengan rasa percaya dirinya
Tapi benar juga
Pasti Kiki bisa mengalahkannya

Tetapi...
pikiran seperti itu kubuang jauh-jauh
Begitu kulihat sosok hantu yang menyerang...

"Ya ampun" kata Kiki. Mulutnya menganga. Terkagum, namun tanpa rasa takut
"Tingkat Dewa..." komentar Fakhri

Dan aku sendiri, speechless
Biasanya, dalam film
Jika ada monster seperti itu
Maka penduduk kota berteriak-teriak
Tapi tidak di sini
Para penduduk, orang biasa
Tidak akan bisa melihat Hantu itu
Dan Hantu itu, tidak bisa menyentuh mereka
Karena itu Tidak ada suara apa-apa kecuali sirine yang memancing para Juru Kunci Bumi untuk keluar
Dan kulihat mereka juga diam
Belum menyerang sama sekali

"Orang orang yang di atas gedung itu.... Juru Kunci Bumi ?" tanyaku
"Iya"
"Terus kok diam aja ?
"Mereka profesional Fur. Tahu kapan harus nyerang"

Iya juga
Apalagi melawan yang seperti itu
Tingginya mungkin sampai 50 meter
Bentuknya seperti werewolf
Kalau dia bisa menyentuh gedung-gedung di sini
Aku ragu apakah gedung-gedung ini akan tetap berdiri

"Kita harus kabur !" kataku
"Ayo Fakhri! Kiki !"
"Tapi kemana ?" tanya Kiki. Tampaknya entah kenapa, dia ingin sekali melawan mahluk itu
"Ikut aku ! Aku tau tempat yang bagus !"

Kami mengikuti Fakhri
Dia lebih hafal tempat ini
Dia membawa kami ke suatu gedung tinggi
Sangat tinggi, lebih tinggi daripada Hantu di depan sana
Kami bisa melihat bagaimana jalannya pertarungan, yang belum juga berjalan, dengan jelas di sini

"Mereka mulai" kata Kiki. Dia memerhatikan para Juru Kunci Bumi di depannya.
Ada 7 orang Juru Kunci Bumi
Satu orang membawa Pedang Merah
Satu orang membawa Tombak Hijau
Satu orang membawa Palu yang berwarna tanah
Dan 4 orang membawa panah, dengan masing masing berwarna merah, hijau, biru, dan kuning

orang yang membawa pedang merah, maju terlebih dahulu
Dia mengangkat pedangnya, di atas kepala, dan...
Sebuah lingkarang sempurna, berwarna merah, muncul di bawah kakinya
Dari lingkaran itu, muncul semburan api, sebuah pilar api...
Dan orang itu, melompat, lebih tinggi daripada si Hantu
Lalu ujung pedangnya ditempelkan ke pilar api di bawahnya
Dia mengangkat lagi pedangnya, bersama dengan pilar api yang tiba-tiba menempel pada pedangnya
Dengan pilar itu, dia 'memukul' kepala Hantu di depannya
Sebuah ledakan yang cukup besar, timbul
Dan orang itu mendarat kembali dengan mulus

"Gila..." komentarku
Baru pertama aku melihat yang seperti itu
Biasanya ada di dalam game, atau anime
Sekarang ada di depan mata
"Aku ga tau kalo kita bisa 'ngejurus' kaya gitu"
"Emang bisa" kata Kiki
"Kalau kamu bisa membayangkan, mengimajinasikan bagaimana 'bentuk jurus'mu, kamu bisa melakukannya"
"Gitu aja ? Cukup dibayangin gitu ?"
"Iya. Tapi, kamu cuma bisa 'ngejurus' kalau jurus yang kamu bayangkan itu sesuai dengan kekuatan senjatamu. Misalnya, aku hanya bisa ngejurus dengan kekuatan es. Dan kamu harus bisa bayangin sesuatu yang realistis. Semakin 'aneh' bayanganmu terhadap jurusmu itu, semakin besar tenaga yang diperlukan untuk mengeksekusinya. Dan kalau terlalu berlebih, hasilnya adalah mati."

Waw
Sehebat itukah kekuatan senjata ini ?
Tetapi, walaupun mudah
Kami tetap tidak bisa sembarangan

"Coba lihat orang itu" perintah Kiki. Aku menurut.
Orang yang 'ngejurus' tadi, terbaring di atap gedung
Dia tampak tidak berenergi

"Akibat dari mengeluarkan jurus yang kuat. Sekali pakai, tenagamu terkuras."

Fokusku kembali ke Hantu di depan
Hantu itu mengangkat tangannya, mengambil ancang-ancang untuk menghancurkan lawannya di depan
Hey, aku dipukul oleh yang sedikit lebih besar dariku saja sudah sakit !
Orang itu bisa mati !!

"A.... !!" aku hampir berteriak awas. Untungnya, orang itu sempat diselamatkan oleh seseorang yang membawa tombak hijau
"Kenapa kita ga bantu mereka ?" tanyaku. Pada Kiki khususnya. Dia lebih berpengalaman
"Bentar, Purei."
"Nunggu apa sih ?"
"Pahlawan selalu datang di saat kritis. Aku menunggu momen itu. Fufufufufu...."

Dan senum licik dari anak itu muncul kembali.
Fakhri tidak berkomentar
Dia tampaknya juga tahu seberapa kuat Kiki

Fokus kembali ke Hantu
Sekarang, para Juru Kunci Bumi yang tadinya diam, akhirnya mendekati Hantu raksasa itu
Masing-masing Juru Kunci Bumi itu mengeluarkan jurusnya

Yang membawa tombak hijau, memutar-mutar tombaknya, dan angin topan pun muncul
Sekali lagi, tidak mempan pada Hantu itu
Sedetik kemudian, dari bawah muncul stalakmit-stalakmit raksasa, yang mengangkat Hantu raksasa
Hanya mengangkat
Tidak timbul perubahan pada Hantu raksasa itu
Lalu, 4 orang pemanah
Mereka menembakkan panahnya secara bersamaan ke tubuh Hantu itu
Api, angin, air, dan petir, serentak menerjang tubuh Hantu itu
Dan lagi-lagi, itu hanya membuat Hantu di depan mundur satu langkah

Sekarang giliran si Hantu
Hantu itu membuka mulutnya
Cahaya terang keluar dari mulutnya
Dan ditembakkan ke bawah
Menghancurkan gedung-gedung di bawahnya

"Tunggu... Setahuku para Hantu itu tidak bisa menyentuh benda ataupun mahluk hidup selain Juru Kunci Bumi !! Bagaimana bisa dia menghancurkan seluruh bangunan dari logam yang katanya tidak akan hancur itu !!?" tanyaku. Panik.
Kulihat wajah Kiki. Dia juga tampak kaget. Keringat muncul di pipinya
"Kiki ?" tanyaku lagi. Memastikan apakah dia masih sadar atau tidak"
"Itu...." akhirnya dia menjawab "Mustahil"
"Apa ?"
"Aku baru melihat kekuatan Hantu yang seperti itu !! Ini tidak bisa dibiarkan !!"
Kiki melompat, menuju reruntuhan gedung. Sebelum dia mendarat, tiba-tiba sebongkah es muncul, membentuk jalan menuju Hantu raksasa
"Kiki !!" aku memanggilnya. Tapi tampaknya dia tidak mendengarkan
"Fakhri ! Kita kejar dia !" kataku. Di tanganku sudah siap sabit, dan joystick Fakhri juga sudah ada di tangannya
"Oke bos !" Fakhri menggerakkan joysticknya, tepat ketika aku mau melompat. Dia menghentikanku, lalu membuatku membungkuk.
Lalu seenaknya, dia melompat ke punggungku, dan aku seakan menjadi kendaraannya
"Fakhri !!" teriakku. Protes
"Heheh. Aku kan ga bisa eksyen Fur. Ayo !!"

Dari joysticknya terdengar benturan antara plastik dengan plastik
Dan aku pun melompat, mengikuti jalan yang dibuat oleh Kiki
Tapi karena memang licin, aku tidak bisa berdiri di atas
Dan hasilnya aku dan fakhri meluncur dengan gaya yang tidak keren, dan akhrinya jatuh di reruntuhan

"Oww.... Fakhri... ga bisa ngendaliin aku dengan lebih baik ya ?" aku mencoba berdiri, tapi Fakhri menimpaku
"Duh... maaf fur." dia berdiri. Akhirnya aku juga.
Aku melihat sekeliling.
Dimanakah kira-kira Kiki ?

"Fur !! Di sana !" Fakhri menunjuk pada salah satu reruntuhan gedung
Di sana berdiri Kiki, yang sudah siap dengan busur dan panahnya
Hantu raksasa berjalan ke arahnya

"Ayo Fakhri !"
Dan kami kembali ke posisi sebelum melompat
Aku berlari menuju Kiki



Bersambung ke "Kunci Bumi" Hal.28 : Hantu Raksasa vs Pasukan Komandan Kiki
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi

Komentar

Postingan Populer