"Kunci Bumi" Hal.23 : Tujuan Selanjutnya

Lanjutan dari "Kunci Bumi" Hal.22 : Komandan Kiki

Akhirnya kami bertiga sampai di desa
Semua penduduk sudah ada di lapangan
Dan Pak Deh ada di depan
Sementara aku menghentikan langkah
Kiki dan Einka tetap kedepan
Berdiri di hadapan penduduk desa

"Sudah tiba waktunya ya, Rezky ?"
"Ya, Pak Kepala... Terimakasih atas bantunannya selama ini."

Aku masih bisa mendengar percakapan mereka
Tapi, entah mereka berbicara tentang apa
Aku belum mengerti itu.

Kiki maju lebih ke depan lagi, melewati Pak Deh dan Einka
Dan mulai berpidato

"Penduduk desa sekalian, ada satu hal yang ingin saya sampaikan..."

Penduduk desa memasang wajah penasaran
Apa mungkin, memang tidak biasanya Kiki berbicara di depan selesai perang ?

"Saya, Rezky Kahayani, komandan kalian, harus pergi meninggalkan desa ini."

Dan seluruh penduduk desa pun tiba-tiba ribut
Einka juga menampakkan ekspresi bingung
Hanya Pak Deh, dan aku yang merasa biasa saja
Toh memang aku tidak punya hubungan apa-apa dengan desa ini

"Komandan !" teriak Einka
Kiki berbalik menghadapnya
"Kenapa Komandan harus pergi ? Nanti siapa yang melindungi desa ini ? Siapa yang.... siapa yang akan melindungi--"
Kiki menahan mulut Einka dengan jari telunjuknya
Lalu dia berdiri di belakang Einka, dan mendorongnya ke depan

"Komandan kalian selanjutnya, adalah Einka..."
"Apa !?" teriak Einka. Wajahnya kali ini bena-benar terkejut...
"Einka, kemampuanmu untuk mengendalikan pepohonan, sangatlah berguna. Kamu bisa memantau keadaan, memberikan pesan, bahkan menyerang musuh."
Kiki meletakkan tangannya pada bahu Einka
"Kamulah pelindung desa ini yang sebenarnya, Einka... jadi, mau ya ?" dia menanyakannya dengan senyum...

Semuanya terdiam, hanya sekejap
Einka menganggukkan kepalanya
"Ya, aku mau melindungi desa ini" katanya kali ini dengan wajah penuh semangat
"Bagus, anak pintar."

Kiki mengubah fokusnya
Dari Einka ke penduduk desa
"Kalian dengar semua ? Sekarang, komandan kalian adalah Einka ! Ikuti perintahnya ketika kalian berperang, dan percayalah padanya !"
Dan semua penduduk berteriak lagi
Teriakan yang penuh semangat
Desa ini, memang dipenuhi dengan semangat

"Saya akan pergi besok. Jadi, saya masih bisa mengikuti pesta atas terpilihnya Einka sebagai komandan baru !"
Dan para penduduk berteriak lagi
Aku salah, desa ini dipenuhi dengan teriakan

Jadi, Kiki akan pergi meninggalkan desa ini ?
Tunggu
Bagaimana dengan ku ?
Aku akhirnya kembali memulai langkah, mendekai Kiki dan Pak Deh

"Kiki." kupanggil dulu dia
"Kamu mau pergi ?"
"Iya Purei, karena kamu akhirnya datang, jadi kita harus pergi."
"Oh ? Jadi aku ikut ? Emang mau kemana sih ?"
"Ada deh. Suatu tempat pokoknya."
"Emang mau ngapain ?"
"Kamu ga kangen sama Fakhri ?"

Hah ?
Oh iya
Aku hampir lupa dengan orang itu

"Kamu tahu di mana dia ?"
"Engga. Tapi Pak Deh tau"

Pak Deh ?

"Seriusan, Pak Deh ?" kutanya
"Kemampuan Pak Deh sebagai Juru Kunci Bumi adalah 'melacak sesuatu'. Entah itu orang, rumput, bahkan sebutir pasir sekalipun. Pak Deh bisa mencarikannya."
"Wauw...."

Aku kagum
Jadi itu sebabnya Pak Deh bisa selamat dari mahluk-mahluk itu ?
Dia sudah mengetahui terlebih dahulu dimana posisi mereka, dengan siapa mereka, dan lain-lain.

Tunggu
Kalo Kiki tahu kemampuan pak deh
Kenapa dia ga nyari Fakhri sendiri aja sekalian ?
Dan kenapa cuma Fakhri ? Novia gimana ?

"Lebih baik kalian istirahat saja dulu. Kita lanjutkan besok ya ?"



bersambung ke "Kunci Bumi" Hal.24 : Ingatan Yang Hilang ?
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi

Komentar

Postingan Populer