"Kunci Bumi" Hal.18 : VS Mahluk Hitam, Lagi

Lanjutan dari "Kunci Bumi" Hal.17 : Jawaban Pertama

Tempat apa ini...?
Serba putih, namun tampak tanpa cahaya...
Aku menginjak sesuatu, tetapi serasa tanpa lantai
Aku bernafas, tetapi serasa tanpa udara

"Di mana ini?" Kiki bertanya. Bukan ke siapapun
"Entahlah" kataku dengan maksud menjawab

Mahluk itu, dan Fakhri, masuk ke tempat ini.
Tapi, di mana mereka ?

"Kita cari Fakhri yuk" ajakku ke Kiki
Lalu aku berjalan lurus...
Entah benar, itu lurus, atau tidak

Kami berjalan seakan tanpa arah
Karena memang tak ada apapun di sini
Kecuali kami yang masuk mungkin...

"Purei, sebenernya kita mau ke mana ?"
"Entah..." aku menjawab
"Istirahat dulu ?" kutawari dia
Dia menggeleng
Dan kami melanjutkan perjalanan...

Waktu demi waktu terus berjalan
Beriringan dengan langkah kami
Tapi benarkah waktu berjalan ?
Kami bahkan tidak melihat pergantian terang dan gelap
Aku curiga jangan-jangan ini tempat yang sama dengan waktu itu
Ketika aku menemukan senjataku ini....

*whup* *whup*

Hm ?
Suara apa itu ?

*whup* *whup*

"Purei !"
Kiki mengagetkanku dengan menunjukkan padaku...
Mahluk hitam terbang...
Bersama Fakhri dalam cengkramannya.

"Itu dia"
Aku mengeluarkan senjataku
Percikan listrik muncul dari sabit ku

*whush!*
Hawa dingin melewatiku sejenak
Panah Kiki sudah melesat duluan
Cepat juga dia

Tapi, mahluk itu dapat menghindarinya dengan mudah.

"Fakhri ! Joystick !"
Aku menyuruh Fakhri menggunakan Joysticknya
Tetapi dia tidak bergerak
Apa dia pingsan ?

Ya sudah
Kalau begitu kucoba sendiri !
Aku akan melompat, dan menebas kaki mahluk itu !!
"hiyaaaaahh !!"
Kuhentakkan kakiku, dan melompat menuju mahluk itu

*wush*
*bzzzt*

"Uwaaaa!!"
Tidak sampai !
*brug*
dan hasilnya adalah aku yang jatuh ke "lantai"

"Ugh.... sial !"
"Purei, kamu ga berguna kalo ga sama Joystick !! Mending diem aja deh !"

...
Aku merasa terhina
Tapi dia benar
Kuserahkan saja pada Kiki

Tapi...
Sulit
Panah-panah yang ditembakkan Kiki, tak ada satupun yang mengenai mahluk itu
Mahluk itu terlalu cepat
Atau Kiki yang memang "tidak pro" ?
Entahlah...

Sekarang, mahluk itu yang bergerak
Dia mulai meluncur ke arah kami

"Sekarang !" teriak Kiki
hah ?
Ada apa !?
Dan begitu ku sadar
Mahluk itu sudah sebagian membeku
Kiki meluncurkan anak panahnya tadi, sewaktu mahluk itu menyerang

"Kiki ! Sekali lagi !!"
"Iya, sabar !!"

Mahluk itu diam lagi
Tampaknya dia mulai hati-hati
Dan sekarang, dia membuka mulutnya
Begitu lebar...
Begitu panas...
Dia...
Akan menembakkan sesuatu !!

Kulihat kiki menyiapkan panahnya
Ini seharusnya kesempatannya menembak,
karena mahluk itu sedang diam

Dan ketika Kiki menembak
Mahluk itu juga menembak
panah es, dan sebuah bola hitam, saling beradu...

*pyash!*

Energi yang dikeluarkan...
Bisa dirasakan...
Ketika kedua benda itu beradu
ruangan ini, serasa bergetar...

Mahluk itu siap menembak lagi
Kiki juga
Dan kedua peluru pun beradu lagi

*pyash!*

"Hebat, Ki !!"
"Fufufufu... Siapa dulu dong !"
Dalam keadaan begini, masih bisa aja bercanda...

Kali ini tiga sekaligus !

*pyash* *pyash* *pyash!*
*krek*

Hah ? Suara apa itu tadi...?
Aku mencoba mencari-cari,
penyebab suara itu...
Dan ternyata, salah satu bagian dari ruangan ini... retak !!

"Kiki ! Stop !!" Aku mencoba mengentikan tembakannya
Tapi terlambat
Monster itu telah menembakkan "peluru" nya
Dan Kiki, juga menembakkan panahnya
Mereka beradu

Dan ruangan ini...
berguncang...
kencang...
Bagian yang tadinya hanya retak,
sekarang benar-benar pecah !!



Bersambung ke "Kunci Bumi" Hal.19 : Di Mana Ini ?
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer