"Kunci Bumi" Hal. 15 : Penantang Baru

Lanjutan dari "Kunci Bumi" Hal. 14 : Joystick

Akhirnya, waktu pulang telah tiba
Kami bertiga, "Sang Peningat Novia" berkumpul di halaman sekolah
Dibawah Pohon Rindang nama tempatnya
DPR singkatannya
Tempat paling asyik kalau relaksasi, dan berdiskusi
Angin sepoi-sepoi menemani kami
Dan suara yang baru terdengar, menghibur kami

"Mas Tole datang!"

Akhirnya
Mas Tole adalah pedagang Mi Baso terenak di sekitar sini
Kalau tidak terenak, maka termurah
Pokoknya dia sering didatangi pengunjung, dari sekolah, atau luar sekolah
Dan "alarm" khas nya itu menyelamatkan kami dari bencana "kosong perut"

"Makasih Mas Tole"

Dan kami menyantap Mi Baso dengan ucapan terakhir tadi sebagai pengganti doa
Aku lega masih bisa merasakan Baso ini
Terselamatkan oleh Joystick Fakhri
Dan selama kami berjuang, Kiki berusaha agar orang-orang dalam kelas tidak mendengarkan teriakan kami.

"Jadi, sekarang gimana ?" aku membuka pembicaraan
"Iya nih. Bukunya... ga ada di perpus"
"Tadi nanyain juga ke petugas ga ada yang tau."

"Haaaahhh...."

Dan percakapan itu kami akhiri dengan hembusan nafas yang amat sangat dalam

Kami sudah tak tahu lagi harus apa
Kami melihat orang yang sama di perpustakaan
Mengingat satu orang yang sama yang orang lain tidak mengingatnya
Mendapat senjata dengan cara yang sama, bahkan joystick Fakhri, yang sampai saat ini menggangguku. Tak ada yang bisa melepas USB di kepalaku ini. Walaupun memang, rasanya tidak sakit.

Dan sekarang, kami merasakan kebingungan yang sama
Dipenuhi kebingungan dan rasa lapar, kami hanya bisa mengisi perut kami terlebih dahulu

"Oke, ini mangkoknya balikin yok!" aku menyarankan
"Sama kamu deh fur"
"Ya udah. Sini."

Dan aku pun pergi menuju gerobak Mas Tole...

Ketika akan kembali ke sana,
Aku melihat seseorang yang tidak kukenal
Rambutnya mohawk
Mengenakan jaket hitam
Menggunakan anting di mana-mana
Seorang preman ?

Dia masuk ke sekolahku
Mau apa dia ?
Aku coba ikuti orang itu...
Dia menuju bangku piket...
Dan mengacak-acak dokumen sekolah... seenaknya...!?

"Hoi !!" aku teriaki dia
Dia masih melanjutkan kegiatannya
"Halo...?" masih belum menghiraukanku
"WOI !!" aku teriaki lagi orang itu. Tetapi sekarang di telinganya langusng
Dia kaget, dan terpental ke dinding

"Lo siapa sih ? Dateng-dateng langsung ngacak-ngacak dokumen sekolah !!"
Dia heran. Apa aku meneriaki orang yang salah ?
"Jawab !"
Dia tersenyum,
"Lo... bisa lihat gue ?" jawab orang itu.

Apa...?
Apa maksudnya... bisa lihat orang ini ?

"Kalo begitu..."
Dia membuka tangannya, dan mengarahkannya padaku
"Lo yang gue cari..."
Dan sebuah pedang hijau muncul dari tangannya
Hampir menusuk leherku
Bagaimana dia melakukannya ?
Apa dia pesulap ?

Gawat !!
Aku harus...
*sling*
kabur...

Tetapi pedang itu menghalangiku....
Sial. Kalau saja aku membawa sabit ku...

"Mau kemana lo...?"
Dia berdiri, melompati meja, lalu memundurkanku dengan pedang itu.
Memojokkanku hingga ke tembok

"Gue bakal nanya-nanya ke lo..."



Bersambung ke "Kunci Bumi" Hal.16 : Juru Kunci Bumi
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi

Komentar

Postingan Populer