"Ingatan Jiwa" Hal.11 : Mimpi
Lanjutan dari "Ingatan Jiwa" Hal.10 : Satu Lagi Teman Lama
Hmm...?
Tadi aku tidur ya ?
Sekarang... di mana ini ?
Kucoba kubuka mata
terang...?
Tidak
Ini terlalu terang
Semuanya putih
Tapi tak ada sumber cahaya
Jika ini "gelap"
Maka seharusnya aku tidak bisa melihat diriku sendiri
Dan aku bisa melihatnya
Tapi...
benarkah ini diriku ?
Aku mencoba melihat tanganku
Tapi yang kulihat
Adalah tangan hitam
Berkuku panjang
Seperti Hantu pertama yang kulihat
Kucoba melihat kakiku
Sama juga
Hitam dan berkuku panjang
Andaikan aku bisa melihat wajahku sendiri
Pasti bukan wajahku yang biasanya
Dimana ini ?
Mengapa aku begini ?
Tidak lama sejak ku mulai berpikir
Tiba-tiba terdengar suara
*tang* *tang*
Seperti suara logam
Yang diadukan dengan logam
*tang* *tang*
Dimana sumber suara itu ?
*tang *tang*
Ah, di sana !
*tang* *tang*
sebuah sel ! penjara!
*tang* *tang*
Didalamnya ada seseorang
*tang* *tang*
Kucoba mendekat
*tang* *tang*
Itu.... Zaki !?
*tang* *tang*
Dia menggoyang-goyangkan pintu sel nya
*tang* *tang*
Tapi wajahnya seperti yang ketakutan...
*tang* *tang*
Ada apa ?
Suara itu berhenti
Dia melihat ke arahku
Dia tampak semakin takut
Keringat bercucuran di dahinya
Matanya mengeluarkan air mata
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Dia semakin panik
Digoyangnya pintu sel, semakin keras
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Sesekali dia melihat ke arahku
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Mungkin karena melihatkulah
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Tenang, aku ini orang baik kok
Walaupun tampangku buruk
Seharusnya tidak begini
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Ada lubang kunci di selnya
Kuharap aku bisa membukanya
Suaranya berhenti
Zaki sudah kelelahan mungkin ?
Lho ?
Baru ku perhatikan
Ada sesuatu yang familiar di dalam selnya
Bukan Zaki nya...
Di dalam sana ada buku
Hitam
Kucoba ambil buku itu
Zaki merapatkan dirinya ke dinding sel ketika aku mendekat
Buku ini
Sama persis
Dengan yang kupunya
Di dekat Zaki
Kulihat lagi sesuatu
Sebuah origami
Berbentuk kunci
Kucoba ambil itu
Zaki merapatkan dirinya ke dinding lagi
Benda ini bisa saja dipakai
Tapi kertasnya terlalu tipis
Kertas di buku yang kupegang
Jauh lebih tebal
Siapatahu...
Aku bisa membuka sel ini
Dengan kertas dari buku
Dan origami itu sebagai contoh
Kusobek salah satu halaman
Asal saja
Dan kucoba buat origami yang sama
Lalu kumasukkan kuncinya
Dan...
*klik*
Terbuka
Aku membukakan pintunya
Zaki berjalan pelan pelan
Tetap melihat ke arahku
Dan akhirnya keluar dari sel
Zaki sudah keluar
Dan selnya...
Belum kosong
Ada sesuatu yang mengkilap di sana
Tapi apa ?
Aku memasuki sel itu
Untuk memeriksanya
Dan ternyata benda yang mengkilap itu...
Sebuah USB
*KLANG!*
Pintu sel tertutup
Di sana
Zaki masih berdiri
Perlahan, dunia yang putih berubah menjadi hitam
Perlahan, tubuh Zaki meleleh, menuju ketiadaan
Dan sekarang, tinggal aku
Sebuah USB
Dan sebuah sel yang mengurung kami
Bersambung ke "Ingatan Jiwa" Hal.12 : Tempat Tersembunyi
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Hmm...?
Tadi aku tidur ya ?
Sekarang... di mana ini ?
Kucoba kubuka mata
terang...?
Tidak
Ini terlalu terang
Semuanya putih
Tapi tak ada sumber cahaya
Jika ini "gelap"
Maka seharusnya aku tidak bisa melihat diriku sendiri
Dan aku bisa melihatnya
Tapi...
benarkah ini diriku ?
Aku mencoba melihat tanganku
Tapi yang kulihat
Adalah tangan hitam
Berkuku panjang
Seperti Hantu pertama yang kulihat
Kucoba melihat kakiku
Sama juga
Hitam dan berkuku panjang
Andaikan aku bisa melihat wajahku sendiri
Pasti bukan wajahku yang biasanya
Dimana ini ?
Mengapa aku begini ?
Tidak lama sejak ku mulai berpikir
Tiba-tiba terdengar suara
*tang* *tang*
Seperti suara logam
Yang diadukan dengan logam
*tang* *tang*
Dimana sumber suara itu ?
*tang *tang*
Ah, di sana !
*tang* *tang*
sebuah sel ! penjara!
*tang* *tang*
Didalamnya ada seseorang
*tang* *tang*
Kucoba mendekat
*tang* *tang*
Itu.... Zaki !?
*tang* *tang*
Dia menggoyang-goyangkan pintu sel nya
*tang* *tang*
Tapi wajahnya seperti yang ketakutan...
*tang* *tang*
Ada apa ?
Suara itu berhenti
Dia melihat ke arahku
Dia tampak semakin takut
Keringat bercucuran di dahinya
Matanya mengeluarkan air mata
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Dia semakin panik
Digoyangnya pintu sel, semakin keras
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Sesekali dia melihat ke arahku
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Mungkin karena melihatkulah
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Tenang, aku ini orang baik kok
Walaupun tampangku buruk
Seharusnya tidak begini
*TANGTANGTANGTANGTANG*
Ada lubang kunci di selnya
Kuharap aku bisa membukanya
Suaranya berhenti
Zaki sudah kelelahan mungkin ?
Lho ?
Baru ku perhatikan
Ada sesuatu yang familiar di dalam selnya
Bukan Zaki nya...
Di dalam sana ada buku
Hitam
Kucoba ambil buku itu
Zaki merapatkan dirinya ke dinding sel ketika aku mendekat
Buku ini
Sama persis
Dengan yang kupunya
Di dekat Zaki
Kulihat lagi sesuatu
Sebuah origami
Berbentuk kunci
Kucoba ambil itu
Zaki merapatkan dirinya ke dinding lagi
Benda ini bisa saja dipakai
Tapi kertasnya terlalu tipis
Kertas di buku yang kupegang
Jauh lebih tebal
Siapatahu...
Aku bisa membuka sel ini
Dengan kertas dari buku
Dan origami itu sebagai contoh
Kusobek salah satu halaman
Asal saja
Dan kucoba buat origami yang sama
Lalu kumasukkan kuncinya
Dan...
*klik*
Terbuka
Aku membukakan pintunya
Zaki berjalan pelan pelan
Tetap melihat ke arahku
Dan akhirnya keluar dari sel
Zaki sudah keluar
Dan selnya...
Belum kosong
Ada sesuatu yang mengkilap di sana
Tapi apa ?
Aku memasuki sel itu
Untuk memeriksanya
Dan ternyata benda yang mengkilap itu...
Sebuah USB
*KLANG!*
Pintu sel tertutup
Di sana
Zaki masih berdiri
Perlahan, dunia yang putih berubah menjadi hitam
Perlahan, tubuh Zaki meleleh, menuju ketiadaan
Dan sekarang, tinggal aku
Sebuah USB
Dan sebuah sel yang mengurung kami
Bersambung ke "Ingatan Jiwa" Hal.12 : Tempat Tersembunyi
*semua cerita di post ini adalah fiksi
Komentar
Posting Komentar