"Kunci Bumi" Hal.30 : Sisa Ujung Dunia

Lanjutan dari "Kunci Bumi" Hal.29 : Jawaban Ketiga

Akhirnya, Ujung Dunia
Awalnya, aku merasa aneh
Einka si penjaga hutan, tidak menyambut kami
Dan keadaan hutan tampaknya agak rusak
Walaupun tidak begitu terlihat, aku bisa bilang kalau ada yang bertarung di sini

Dan ketika kami sampai di desa
sangat sepi....

Tidak ada tanda kehidupan
Rumah-rumah yang tadinya tempat para penduduk tinggal
kini menjadi abu
hitam
Yang tertinggal hanyalah bekas terbakar
Bau gosongnya masih tercium
Jadi pengen sate...

"Coba cari-cari area ini ! Siapatahu masih ada yang bertahan" Kiki memerintah

Aku menurut saja
Karena aku memang khawatir
Orang-orang di sini Juru Kunci Bumi semua
Kalau mereka saja kalah...
Apalagi kami ?

"Heeeiii !! Kalian !!" Fakhri berteriak
Aku langsung berlari ke sumber suara
Fakhri sedang berjongkok
Di depannya ada tumpukan abu

"Kenapa Fakhri ?"
"Aku nemu sesuatu fur !!"
"Abu ?"
"Bukan Fur !! Itu di dalemnya ! Ada sesuatu !! Perhatiin deh !"

Fakhri berdiri
Memberiku ruang untuk berjongkok
Dan memperhatikan abu di depan itu
...
...
...

Oh iya !!
Ada sesuatu !!

"Kenapa ga kita singkirkan aja abunya ?" tanyaku kepada Fakhri yang masih berdiri
Dia membungkuk, matanya ikut memperhatikan
Dan dia mengangguk

Fuh !
Fuh !
Benda itu sudah bersih dari abu

Ternyata, di balik abu itu
Sebuah buku
Sampulnya terbuat dari kulit
Tampaknya sudah kuno sekali

"Buku apa itu ?" tanya Fakhri
"Entahlah..." jawabku sambil memegang dan menatap buku itu
"Coba kita buka"

Kubuka buku itu
Di dalamnya, hanya terdapat sedikit tulisan
hanya satu halaman
Sisanya kosong

"Huruf apaan nih ? Ga ngerti !" kubaca tulisan dalam buku itu
"Pureeeiii !!" suara teriakan Kiki
Terdengar begitu jelas

"Kenapa Ki ?" tanya Fakhri
"Kalian ngerasa ada yang aneh ga ?"
"Aneh gimana ?" tanyaku balik
"Gini, menurut Mas Tole, semua yang mati bakal tetep tinggal di Bumi, tapi kalian lihat di Desa

ini ? Tak satu jiwa pun tersisa... Menurutmu, kemana mereka ?"

Oh...
Iya juga
Seharusnya, walaupun tidak bertemu jasad mereka, kita masih bisa menemukan jiwanya... dalam

bentuk Hantu...
Tapi ini....

"Bentar, Ki... Di Bumi ini kan ? Kamu yakin tempat ini... Ujung Dunia, adalah bagian dari Bumi

?"
"Aku sangat yakin Purei... Aku pernah mencoba ke ujung lain dari Ligo Atlantis, dan aku bisa

lihat samudra Atlantik" jawabnya
"jadi... kenapa mereka...?" tanya Fakhri
"Menurutku... mereka dibunuh sepenuhnya, oleh Hantu yang memiliki kekuatan yang sama... dengan

hantu raksasa yang kita lawan sebelumnya"

Deg
Gawat

"Kalo gitu, Pak Deh... dan penduduk lainnya..."
"Aku belum tau, Purei. Tapi yang jelas, mereka tidak ada di sini"

"Oh iya Pur. Coba liatin Kiki buku tadi ! Siapatau dia bisa baca !" Fakhri menyarankan
"Buku apaan ?" Kata Kiki, wajah polosnya muncul lagi
"Oh... Ini..." Kuberikan buku yang tadi ditemukan

Kiki membuka buku itu
Dan dia membaca halaman yang ada tulisannya
Membacanya dengan sangat serius

"Gimana Ki ?" tanyaku
"Hmm... aku ga ngerti maksud dari buku ini... Tapi ada satu kata yang aku tahu. Satu-satunya

kata yang pernah Pak Deh ajarin ke aku."
"Dan kata itu adalah..." tanya Fakhri

"Einka. Di sini tertulis nama Einka."
"Einka ? Siapa itu ?" tanya Fakhri

Kiki menjelaskan siapa itu Einka pada Fakhri
Sedangkan aku,
berpikir
Apa Pak Deh sengaja membiarkan buku itu tetap disana ?
Entah bagaimana caranya tapi...
Lalu kenapa dengan Einka ?
Duh...
Baru Novia aja udah pusing
Ini di tambah Einka

"Purei, menurutmu... Ada apa dengan Einka ?" tanya Kiki
"Entahlah, Ki..."

Sekarang kami diam dalam bingung
Apa lagi yang harus kami lakukan ?
Petunjuk yang ada, hanya Einka

"Apa Pak Deh meminta kita untuk menyelamatkan Einka ?" Fakhri menyimpulkan
"Mungkin aja... Tapi Einka itu kuat. Aku pikir dia bisa aja kabur dengan mudah." jawabku
"Purei, dia komandan desa ini sekarang. Apa menurutmu mudah bagi seorang komandan meninggalkan

bawahannya ?"

Ow
Itu menyakitkan, Ki...

"Mungkin saja... Tapi intinya, kemana kita harus pergi ? Bagaimana kita harus menolongnya ?"

Kami diam lagi
Dalam waktu yang cukup lama

"heeiiii !! Kalian !!" dan teriakan Fakhri memecah kesunyian
Tunggu, sejak kapan dia pergi ?

Kami berjalan menuju sumber suara
fakhri tampaknya ahli dalam menemukan hal-hal aneh...

Dan di depan Fakhri, terdapat jejak....
Bukan jejak kaki, atau apa...
Tapi ini seperti bekas sesuatu diseret...
dan aku juga melihat lubang
Bekas pohon, mungkin ?
Kalau begitu, Einka pasti memakai kekuatannya di sini, sebelumnya...

"Ini... bekas kekuatan Einka" kiki setuju
"Jejaknya mengarah ke kabut sana..."

Kabut itu
tempat Pak Deh memperlihatkan padaku
bahwa ini memang Ujung Dunia
ternyata ini kabut...
Baru sadar

"Einka... melewati kabut ini...?" tanya Kiki
"Kata Pak Deh, di balik kabut ini, Kunci Bumi berada."
"Jadi kita ngapain sekarang ?" tanya Fakhri
"Mau ngapain lagi ?"

Aku melangkah, berjalan ke depan mereka

"Fur... kamu mau..."

Dan tanpa pikir panjang, aku melompat
Menuju kabut putih itu



Bersambung ke "Kunci Bumi" Hal.31 : Dunia Lain
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi

Komentar

Postingan Populer