"Kunci Bumi" Hal.13 : Mati, Lagi ?

Lanjutan dari "Kunci Bumi" Hal.12 : Sabit Kuning

"Mana !? Di mana !? Jangan main-main Fakhri !!"
"Itu, Fur !! Di kepala kamu !!"
"aaahhh...." kuraba-raba kepalaku...

Tersentuh sesuatu...
Berbentuk kotak
Kecil

"Ada !!"
"Iya, kan sudah saya bilang, itu memang nancep di kepala kamu !!" Fakhri protes karena aku bilang 'ada'
"Tapi, tidak terasa sakit. Walaupun memang terasa ada yang ganjel gitu..."
"Fur, awas !!"

Mahluk itu menyerang kembali
Aku dan Fakhri bisa menghindar, kali ini...
Tampaknya anak itu sudah sehat kembali
Setelah melompat dia langsung mengambil joystick nya
Tampaknya benda itu sudah tak terpisahkan darinya

Kami terpisah agak jauh
Namun monster itu memilihku sebagai target
Apa aku lebih menarik daripada Fakhri ?
Entahlah

"Oke... Aku coba potong mahluk ini... Sekali lagi..."
Mahluk itu menyerang !!

*DHUAK*

Seranganku meleset lagi...
Dan dia menghantamku lagi
Tetapi, kali ini rasanya tidak begitu sakit...
Mungkin kulit-kulitku sudah mulai mati rasa

"Fur !!" Fakhri memanggilku
Apa suaranya cukup keras untuk terdengar oleh orang sekitar ?
Kuharap tidak
Entah kami harus bilang apa kalau orang-orang yang tidak bisa "melihat",
melihat kami seperti ini...

Monster itu menatapku yang berbaring di tanah
Kalau diperhatikan, mahluk ini tidak terlalu besar
Tingginya hanya sekitar 210 cm...
Tetapi, mengapa rasanya menakutkan sekali...?
Menebasnya saja aku tidak bisa
Sial...

Tangannya diangkat lagi
Mau memukulku ?
Dalam posisi ini, seharusnya aku bisa saja menghindar dengan mudah
Tinggal berguling ke samping
Tetapi, kali ini monster itu cukup cerdas
Sejak aku jatuh tadi, Dia menginjak tanganku yang memegang senjata
Aku tak bisa menggerakkannya
Jadi tak bisa kutebas dia

Aku melihat wajah Fakhri
Dia tampak khawatir
Sebentar lagi gilirannya

Monster itu bersiap lagi
Kali ini, mungkin serangan terakhirnya untukku
Aku berharap, mukjizat seperti tadi terjadi lagi
Tapi apa gunanya aku pegang 2 senjata kalau tak bisa memakainya ?

Tangan hitam bergerak ke arahku
Aku pasrah
Kupejamkan mata serapat-rapatnya

*plak* Itu... suara plastik terbentur ?
Apa Fakhri kesal lalu membanting barang berharganya itu ?

*DHUAK*

Dan itulah suara pukulan mahluk itu...


Menghantam tanah....



Bersambung ke Hal. 14
_________________________
*semua cerita di post ini adalah fiksi

Komentar

Postingan Populer