Lack of Time (Management)
Tadi malam, sebelum tidur, aku sudah berniat dalam hati:
"Aku ingin membuat jadwal kegiatan untuk hari esok supaya waktu tidak terbuang sia-sia."
Tetapi nyatanya, saat aku hendak membuat rencana kegiatan dalam pikiran (belum dituliskan) aku sudah bingung harus melakukan apa saja.
Bukan karena tidak ada yang bisa dikerjakan, bukan. Mungkin terlalu banyak yang dipikirkan? Entahlah. Yang jelas, aku tidak jadi membuat rencana pada hari ini. Semua kegiatan dilaksanakan dengan spontan.
Hasilnya? Aku tidak merasa hari ini termanfaatkan dengan baik.
Salah satu yang benar-benar disayangkan adalah aku membuang waktu pagi hari, hingga pukul 10 pagi, dengan tidur. Hasilnya, aku tidak sarapan. Banyak ngemil. Makan siang pun telat. Akhirnya tidak banyak yang dikerjakan.
Failing to plan is a plan to fail. Ada kutipan semacam itu. Saat ini, mungkin berlaku untukku.
Semoga aku masih diberi rezeki untuk mempelajari teknik manajemen waktu.
"Aku ingin membuat jadwal kegiatan untuk hari esok supaya waktu tidak terbuang sia-sia."
Tetapi nyatanya, saat aku hendak membuat rencana kegiatan dalam pikiran (belum dituliskan) aku sudah bingung harus melakukan apa saja.
Bukan karena tidak ada yang bisa dikerjakan, bukan. Mungkin terlalu banyak yang dipikirkan? Entahlah. Yang jelas, aku tidak jadi membuat rencana pada hari ini. Semua kegiatan dilaksanakan dengan spontan.
Hasilnya? Aku tidak merasa hari ini termanfaatkan dengan baik.
Salah satu yang benar-benar disayangkan adalah aku membuang waktu pagi hari, hingga pukul 10 pagi, dengan tidur. Hasilnya, aku tidak sarapan. Banyak ngemil. Makan siang pun telat. Akhirnya tidak banyak yang dikerjakan.
Failing to plan is a plan to fail. Ada kutipan semacam itu. Saat ini, mungkin berlaku untukku.
Semoga aku masih diberi rezeki untuk mempelajari teknik manajemen waktu.
Pontianak, 19 Januari 2020
Komentar
Posting Komentar